Pengelolaan
sampah berbasis masyarakat dapat dijadikan sebagai suatu usaha untuk mengatasi keterbatasan
pemerintah alam mengelola sampah. Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam hal
ini Dinas Kebersihan dalam menangani masalah sampah. Pengelolaan sampah lebih efektif ketika dalam
pelaksanaannya melibatkan masyarakat. Sistem pengelolaan sampah berbasis
masyarakat sebagai salah satu bagian dari managemen penanggulangan sampah
melibatkan masyarakat sebagai ujung tombak pelasanaan program. Seperti yang
disampaikan Iswanto (2005) bahwa pengelolaan
sampah yang semakin dekat dengan sumber penghasil sampah (masyarakat) semakin
efisien biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat.
Sedekah sampah
merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan
pengelolaan yang dilakukan yaitu diawali dengan pemilahan sampah dari
masing-masing rumah, dikumpulkan di lokasi tempat penampungan sedekah sampah
sementara dan dijual ke pengepul sampah. Hasil dari penjualan digunakan untuk
kepentingan masyarakat.
Dalam
implementasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat diperlukan pemahaman dalam
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan
sampah. Menurut Slamet (2003) ada syarat yang diperlukan agar masyarakat dapat
berpartisipasi dalam pembangunan, yaitu adanya kemampuan untuk memanfaatakan
kesempatan itu dan adanya kemauan berpartisipasi.
Berdasarkan
hasil penelitian Yuliastuti (2008) Kemauan masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam pengelolaan sampah sangat diperlukan, misal melakukan pemilahan sampah
sesuai jenisnya, mengumpulkan sampah di tempat yang disepakati, menjaga agar
sampah tidak berserakan. Partisipasi
adalah keikutsertaan, keterlibatan dan kebersamaan masyarakat mulai dari
gagasan, perumusan kebijakan hingga pelaksaaan operasional program. Hasil
penelitian Yadnya (2005) menyatakan keikutsertaan masyarakat dalam mengelola
sampah yang ada di masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku
dalam mengelola sampah, semakin makin baik pemahaman mengenai pengelolaan
sampah maka keikutsertaan masyarakat semakin tinggi.
Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasi
pengelolaan sampah yaitu adanya manfaat atau keuntungan secara langsung maupun
tidak langsung yang dirasakan masyarakat. Pengelolaan sampah berbasis
masyarakat membuka kesempatan menghasilkan pendapatan yang kemudian
berkontribusi pada perbaikan kebersihan lingkungan. Efisiensi yang membaik
dalam layanan pengeolaan sampah berbasis masyarakat telah menyumbang
signifikasi pada kebersihan lingkungan sehingga meningjkatkan kualitas hidup
masyarakat (Mungkasa, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar