Home

Jumat, 06 Juli 2012

Sedekah Sampah Solusi Jitu penanganan sampah

Ternyata memang bukan hanya bidang ekonomi, kesehatan pun adalah sebuah investasi. Dan, kesehatan adalah hak tiap-tiap warga negara. Peran pihak-pihak terkait seperti pemerintah, swasta, LSM/NGO ataupun warga itu sendiri.

Sebagai kesadaran bahwa tiap warga memiliki kewajiban juga dalam peningkatan derajat kesehatannya, Rumah Zakat cabang Yogyakarta mencoba menginisiasi program kesehatan diwilayah binaan dengan konsep pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

Adalah sedekah sampah menjadi salah satu program unggulannya dalam penanganan sampah di masyarakat. Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Pengelolaan sampah diupayakan sebagai pencarian solusi dari pertumbuhan sampah yang semakin meningkat.

Metode sedekah sampah ini harapannya dapat menjadi solusi penanganan sampah dengan mudah, murah plus ibadah. Tidak perlu pencatatan secara detail, tidak membutuhkan SDM dengan kompetensi tertentu, minim sarana prasarana. Metode sedekah sampah dapat diimplementasikan oleh semua kalangan masyarakat dikarenakan sedekah sampah ini prinsipnya hanya memilah di masing-masing rumah dan dikumpulkan ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara di tempat tertentu, setelah penuh dijual ke pengepul sampah.

Hasil dari penjualan sampah akan dikumpulkan dan dimasukkan ke kas RT, dusun atau UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Hal ini yang melatarbelakangi disebut sedekah sampah, karena hasil penjualan sampah (panen sampah) tidak masuk ke masing-masing warga tapi masuk ke kas RT/Dusun. Pengelolaan hasil panen sampah tersebut dapat digunakan untuk dana sehat warga dusun, peningkatan kegiatan ekonomi warga dan lainnya.

Program sedekah sampah ini menjadi solusi tepat sekiranya untuk permasalahan lingkungan terutama sampah. Dengan memunculkan kesadaran warga untuk mulai memilah sampah dan mengelola hasil panen sampah, tidak hanya lingkungan yang lebih sehat, aspek kemandirian masyarakat lainnya juga mulai ditingkatkan.

Warga dusun Kauman, Tamanan, Banguntapan, Bantul dengan slogannya Mawar Asri (dalam bahasa Indonesia : Peran akrif warga untuk mewujudkan lingkungan yang Sehat, Bersih dan Indah), sejak April 2012 telah berhasil menerapkan konsep sedekah sampah ini. Hari ini (Senin 11/6) menjadi catatan besar bahwa tim kabupaten sehat kabupaten Bantul memberikan apresiasi positif untuk warga dusun Kauman, Bantul. Semangat warga untuk meningkatkan derajat kesehatan ataupun aspek kehidupan lainnya mengantarkan Kauman, Bantul menjadi nominasi kategori Kesehatan dan Kemandirian Warga dalam event Kabupaten Sehat mewakili Bantul.

Dari hal sederhana yaitu kesadaran dan peran serta warga untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan dapat menjadi hal besar yang sangat bermanfaat (kembali) bagi seluruh warga.

Penulis adalah Manager Program Kesehatan Rumah Zakat Yogyakarta
Jl. Parangtritis No 7 Yogyakarta telp (0274) 377891


 
sumber :
http://krjogja.com/read/131940/sedekah-sampah-solusi-jitu-penanganan-sampah.kr

Sedekah sampah yuk

 Yogyakarta, Sampah hanya akan mengotori lingkungan kalau hanya dibuang begitu saja, namun bisa sangat berguna asal kreatif memanfaatkannya. Di Yogyakarta, sampah-sampah dikumpulkan untuk sedekah bagi yang membutuhkan lingkungan bersih dan sehat.

Sedekah sampah merupakan terobosan yang dirintis oleh Rumah Zakat cabang Yogyakarta, di salah satu daerah binaan yakni Dusun Kauman, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Meski baru berjalan sejak April 2012, program ini mendapat apresiasi positif dengan masuk nominasi kategori Kesehatan dan Kemandirian Warga dalam event Kabupaten Sehat mewakili Bantul.

"Metode sedekah sampah ini harapannya dapat menjadi solusi penanganan sampah dengan mudah, murah plus ibadah," kata Dwi Endah, SKM, selaku Manajer Program kesehatan Rumah Zakat Yogyakarta dalam rilis yang diterima detikHealth, Senin (11/6/2012).

Dikatakan mudah dan murah karena pelaksanaan program ini sangat sederhana, bisa dilakukan di mana saja. Tidak butuh pencatatan detail, tidak butuh Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi tertentu, membutuhkan sarana dan prasarana yang tidak terlalu rumit.

Lebih detail, Dwi menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini dimulai dengan memilah-milah sampah di setiap rumah lalu mengumpulkannya ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPPS) yang telah ditentukan. Setelah terkumpul, sampah-sampah tersebut dijual ke pengepul sampah.

Hasil dari penjualan sampah tersebut akan dimasukkan ke kas RT (Rukun Tetangga), dusun atau UKBM (Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat). Oleh karenanya program ini disebut sedekah sampah, karena hasil 'panen sampah' tidak kembali ke masing-masing keluarga melainkan masuk ke kas bersama.

Karena tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang sehat, maka hasil panen sampah memang diprioritaskan sebagai dana sehat. Selebihnya jika memang ada sisa, dana itu bisa juga dipakai untuk meningkatkan kegiatan ekonomi warga serta untuk keperluan lainnya.

"Dengan memunculkan kesadaran warga untuk mulai memilah sampah dan mengelola hasil panen sampah, tidak hanya lingkungan yang lebih sehat, aspek kemandirian masyarakat lainnya juga mulai ditingkatkan," pungkas Dwi.


sumber :
http://health.detik.com/read/2012/06/11/150803/1938131/763/sedekah-sampah-yuk

Metode Sedekah Sampah

Metode sedekah sampah dapat diimplementasikan oleh semua kalangan masyarakat dikarenakan sedekah sampah ini prinsipnya hanya :

1. Memilah sampah di masing-masing rumah
2. Mengumpulkan ke Tempat Penampungan Sampah Sementara di lokasi tertentu
3. Setelah penuh dijual ke pengepul sampah. 

Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama untuk kemasyarakatan.

awal sedekah sampah


Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah. Pengelolaan sampah diupayakan sebagai pencarian solusi dari pertumbuhan sampah yang semakin meningkat. Metode dasar yang dilakukan dalam penanganan sampah adalah ada yang menyebutkan 3 R bahkan 5 R (Reuse, Reduce, Recycle, Replace,Rethink ) serta metode pengelolaan dengan sistem bank sampah menjadi upaya dalam mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir.

Metode yang sudah baik dan berjalan, akan di kompilasikan dengan sistem “sedekah sampah”.  program sedekah sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi penanganan sampah dengan mudah, murah plus ibadah. Tidak perlu dengan sistem pencatatan secara detail, tidak membutuhkan SDM dengan kopetensi tertentu, minim sarana prasarana. 

Awalnya sedekah sampah ini dikelola di sebuah Masjid di Imogiri dan di duplikasi di wilayah Jambidan (posyandu), wilayah Karet Pleret dan Banguntapan. 

selanjutnya wilayah anda.. :)

Prinsip Mengelola Sampah

Prinsip Mengelola Sampah

http://yogyasehat.blogspot.com/2011/11/mudah-mengelola-sampah.html#links

Lama Penguraian Sampah


Berikut ini disajikan data-data terkait lama waktu penguraian sampah dari tiap-tiap jenis sampah 


Jenis Sampah
Lama Penguraian


Jenis Sampah
Lama
Penguraian/Hancur
Kulit pisang
2-10 hari

Jaring ikan
30-40 tahun
Kertas lama
2-5 bulan

Aluminium
80-100 tahun
Kulit buah jeruk
6 bulan

Baterai bekas
100 tahun
Kardus / Karton
5 bulan

Plastik
50-80 tahun
Filter rokok
10-12 tahun

Batu baterai
100 tahun
Kantong plastik
10-12 tahun

Botol kaca
1 juta tahun untuk hancur tanpa bekas
Benda-benda kulit
25-40 tahun

Botol plastik
tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya
Kain Nilon
30-40 tahun

Styrofoam
tidak dapat hancur

Jenis Sampah

Jenis Sampah

Menurut berbagi sumber, sampah padat digolongkan menjadi : 

Sampah Organik 

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun. 

Sampah Anorganik 

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

Sampah berbahaya (B3)

Sampah yang dihasilkan dari aktifitas yang menghasilkan bahan beracun dan berbahaya (sampah B3) 
contoh  sampah B3 antara lain limbah buangan industri B3, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll.

Apa itu Sampah?

Berbagai aktifitas manusia secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan sampah.  
Bahkan tanpa sadar setiap hari kita juga selalu menghasilkan sampah, dengan demikian sudah memahami pengertian sampah. Nah secara sederhana  pengertian tentang sampah itu sendiri.. 

adalah suatu bahan hasil dari  hasil aktifitas manusia maupun alam. 

Ada sumber lain yang menyampaikan pengertian sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). 

“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) 

“Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).