Selasa, 26 November 2013
Kamis, 06 Juni 2013
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat #sedekahsampah

1. Menciptakan iklim yang memungkinkan
potensi manusia berkembang. Titik tolaknya adalah penekanan bahwa setiap
manusia dan masyarakat memiliki potensi-potensi kemudian diberikan motivasi dan
penyadaran bahwa potensi itu dapat dikembangkan.
2. Memperkuat potensi yang dimiliki
masyarakat dimana perlu langkah-langkah yang lebih positif dan nyata,
penyediaan berbagai masukan serta pembukaan berbagai akses kepada berbagai
peluang yang akan membuat masyarakat mampu dan memanfaatkan peluang.
3. Pemberdayaan mengandung arti
pemihakan pada pihak yang lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang
dan menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan
Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan
masyarakat adalah program yang disusun sendiri oleh masyarakat, menjawab
kebutuhan dasar masyarakat, tidak menciptakan ketergantungan lingkungan, serta
berkelanjutan (Suriadi, 2005). Pengertian pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan sampah menurut Helling (2005) adalah suatu proses dalam
memanfaatkan kesempatan dan kapasitas masyarakat dalam bertindak secara
bersama-sama melalui partisipasi untuk mengelola sampah. Dalam pengelolaan
sampah berbasis masyarakat seperti sedekah sampah, peran masyarakat menjadi
penting karena beberapa faktor antara lain (1) masyarakat merupakan penghasil
sampah yang cukup besar karena makin meningkatnya aktifitas manusia (2)
masyarakat seharusnya dapat mandiri dalam mengelola sampah untuk mendukung
sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan tinggal bergantung dari
pemerintah (3) membantu pemerintah menyelesaikan masalah lahan untuk TPA. (nd)
Kamis, 09 Mei 2013
Sedekah Sampah Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Pengelolaan
sampah berbasis masyarakat dapat dijadikan sebagai suatu usaha untuk mengatasi keterbatasan
pemerintah alam mengelola sampah. Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam hal
ini Dinas Kebersihan dalam menangani masalah sampah. Pengelolaan sampah lebih efektif ketika dalam
pelaksanaannya melibatkan masyarakat. Sistem pengelolaan sampah berbasis
masyarakat sebagai salah satu bagian dari managemen penanggulangan sampah
melibatkan masyarakat sebagai ujung tombak pelasanaan program. Seperti yang
disampaikan Iswanto (2005) bahwa pengelolaan
sampah yang semakin dekat dengan sumber penghasil sampah (masyarakat) semakin
efisien biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat.
Sedekah sampah
merupakan salah satu bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan
pengelolaan yang dilakukan yaitu diawali dengan pemilahan sampah dari
masing-masing rumah, dikumpulkan di lokasi tempat penampungan sedekah sampah
sementara dan dijual ke pengepul sampah. Hasil dari penjualan digunakan untuk
kepentingan masyarakat.
Dalam
implementasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat diperlukan pemahaman dalam
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan
sampah. Menurut Slamet (2003) ada syarat yang diperlukan agar masyarakat dapat
berpartisipasi dalam pembangunan, yaitu adanya kemampuan untuk memanfaatakan
kesempatan itu dan adanya kemauan berpartisipasi.
Berdasarkan
hasil penelitian Yuliastuti (2008) Kemauan masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam pengelolaan sampah sangat diperlukan, misal melakukan pemilahan sampah
sesuai jenisnya, mengumpulkan sampah di tempat yang disepakati, menjaga agar
sampah tidak berserakan. Partisipasi
adalah keikutsertaan, keterlibatan dan kebersamaan masyarakat mulai dari
gagasan, perumusan kebijakan hingga pelaksaaan operasional program. Hasil
penelitian Yadnya (2005) menyatakan keikutsertaan masyarakat dalam mengelola
sampah yang ada di masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku
dalam mengelola sampah, semakin makin baik pemahaman mengenai pengelolaan
sampah maka keikutsertaan masyarakat semakin tinggi.
Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasi
pengelolaan sampah yaitu adanya manfaat atau keuntungan secara langsung maupun
tidak langsung yang dirasakan masyarakat. Pengelolaan sampah berbasis
masyarakat membuka kesempatan menghasilkan pendapatan yang kemudian
berkontribusi pada perbaikan kebersihan lingkungan. Efisiensi yang membaik
dalam layanan pengeolaan sampah berbasis masyarakat telah menyumbang
signifikasi pada kebersihan lingkungan sehingga meningjkatkan kualitas hidup
masyarakat (Mungkasa, 2009).
Langganan:
Postingan (Atom)